Saat siswa tidak punya kesempatan berkuku panjang demi kedisiplinan


Untuk menegakkan kedisiplinan,MTs Miftahul Ulum Al-Azizah melalui Waka.Kesiswaan melakukan rasia kuku dan rambut.

Kegiatan yang di laksanakan,Sabtu(10/9/22) menyasar semua siswa dari kelas VII sampai IX setelah sebelumnya dilaksanakan sosialisasi tentang acara yang dimaksud.

"Sebelum melakukan sidak ke kelas-kelas,kita beri kesempatan terlebih dahulu pada semua siswa untuk memotong sendiri kukunya" Jawab Ust.Imron,S.H selaku Waka.Kesiswaan saat di wawancarai setelah melaksanakan sisialisasi tata tertib ke kelas-kelas.

Setelah dilakukan breifing di Kantor para eksekutor yang terdiri dari Ust.Muhammad Rivo Al-Farizi,S.Pd. dan Ust.Ilham,S.Pd. langsung begerak memeriksa kuku siswa satu-persatu dan langsung memotong semua kuku yang dianggap panjang dan tidak memenuhi syarat kepantasan.

Bahkan Alumni FTIK prodi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri KH.Ahmad Siddiq Jember dan Sarjana Pendidikan Matematika Universitas Jember tersebut dengan sangat teliti memeriksa siswa satu-persatu walaupun ada beberapa yang mencoba mengelabuhi petugas dengan cara berpindah tempat dan menekuk jarinya.

Ada saja jawaban Siswa saat di tanyakan mengapa tidak memotong kukunya,mulai dari pingin tampil beda dan bergaya sampai dibuat senjata untuk garuk-garuk.

"kalau tidak ada kukunya,rasanya kurang afdhal tad saat menggaruk gatal-gatal" ungkap salah satu siswa walaupun tetap tidak di tolerir oleh petugas.

Sebelum meninggalkan kelas tidak lupa para siswa diingatkan kembali bahwa dalam waktu dekat yang di rahasiakan akan didakan rasia rambut panjang.(JS)


Komentar

Postingan Populer